Untuk mempermudah pemahaman Virtual LAN dan konsep VLAN, maka penerapannya akan mengambil contoh skenario jaringan sebuah kantor yang terdiri dari beberapa karyawan. Beberapa karyawan tersebut terdiri dari 3 divisi, yaitu Divisi Networking, Divisi Programmer, dan Divisi HRD. Ketiga divisi tersebut membutuhkan akses jaringan (LAN maupun Internet), sehingga pengelola jaringan pada kantor tersebut membuat jaringan seperti berikut ini :
(Gb. 1)
Topologi yang dibuat oleh pengelola jaringan dari perusahaan tersebut hanya terdiri dari satu broadcast domain, dengan jumlah penghuni broadcast domain adalah 7 host (6 unit komputer dan 1 unit router). Kondisi ini menyebabkan jika salah satu komputer mengirimkan packet broadcast, maka packet tersebut akan diterima oleh 6 host yang lain (termasuk router tadi).
Untuk mengendalikan broadcast domain tersebut (ini hanya salah satu alasan kenapa VLAN digunakan), maka penyelesaian masalah yang dilakukan pada perusahaan tersebut adalah melakukan segmentasi jaringan dengan menggunakan switch. Karena memiliki 3 divisi, maka pengelola jaringan berinisiatif menggunakan 3 switch, masing-masing 1 switch untuk setiap divisinya.
Karena sudah menggunakan 3 switch, maka jaringan tersebut akan terpecah menjadi 3 bagian pula, dan terpecah 3 broadcast domain, seperti gambar berikut ini:
(Gb. 2)
Karena sudah terpecah menjadi 3 broadcast domain, maka router pada perusahaan tersebut juga harus menyediakan 3 interfaces yang nantinya akan digunakan setiap divisi tadi untuk menuju internet, dan interface interface tersebut akan digunakan untuk mrngirimkan data ke divisi yang lainnya.
Pada gambar di atas (Gb.2), terlihat bahwa pengelola jaringan harus menyediakan 3 unit switch, dan pada router harus menyediakan 3 interface untuk menuju ke setiap divisi. Terlihat tidak efisien dan akan menghabiskan jumlah interface pada router.
Untuk meningkatkan efisiensi pada jaringan tersebut, maka teknik VLAN dapat diterapkan. Pengelola jaringan cukup hanya menyediakan 1 switch dan 1 interface pada router. Yang perlu diingat bahwa switch yang mampu menjalankan VLAN adalah Manageable Switch, atau switch yang dapat dikonfigurasi.
Ide dasar dari VLAN adalah membuat switch di dalam switch. Jadi sebenarnya pada saat anda membuat VLAN, berarti anda membuat Switch Virtual di dalam satu casing switch fisik. Jika pada contoh skenario jaringan perusahaan yang terdapat 3 divisi yang ingin disegmentasi, maka pengelola jaringan cukup membuat 3 VLAN, 3 switch virtual di dalam satu init switch fisik, seperti gambar berikut :
(Gb. 3)
Gambar di atas (Gb. 3) merupakan gambar ilustrasi VLAN, tentunya anda tidak akan melihat ketiga switch virtual tersebut. Yang dapat dilihat nantinya pada konfigurasi switch adalah port-port mana saja yang menjadi anggota VLAN 10, VLAN 20 dan VLAN 30. Sehingga jika digambarkan ulang maka switch yang sudah memiliki VLAN tadi akan terlihat seperti gambar berikut:
(Gb. 4)
The TRUNK
Jika diamati perubahan pada gambar di atas (Gb. 4), maka terlihat bahwa setiap VLAN membutuhkan satu port untuk terhubung ke router, terlihat dibutuhkan 3 kabel lagi untuk menghubungkan masing-masing VLAN ke router. Jika ternyata dikemudian hari bertambah VLANnya, maka harus ditambahkan lagi kabelnya sesuai dengan jumlah pertambahan VLAN. Begitu juga dengan interface yang ada di routernya. Ini terlihat tidak efisien dan membuat teknik VLAN malah memberatkan router dan membuat jaringan bertambah rumit.
Dalam teknik VLAN sebuah port dapat dikonfigurasikan sebagai trunk, sehingga port tersebut dapat dilewati oleh semua VLAN. Jika pada switch tadi dikonfigurasikan sebuah port menjadi trunk, maka hanya dibutuhkan satu kabel saja untuk terhubung ke router, begitu pula dengan router hanya membutuhkan satu interface saja untuk terhubung ke VLAN 10, VLAN 20, dan VLAN 30. Jika port 1 sudah digunakan sebagai trunk, maka topologi Gb. 4 dapat disederhanakan sebagai berikut:
(Gb. 5)
Pada Gb. 4 menggunakan 9 port pada switch untuk digunakan 3 VLAN, maka dengan hadirnya TRUNK cukup menyediakan 7 port pada switch (6 port yang digunakan VLAN 10, VLAN 20, VLAN 30, dan sebuah port trunk yang digunakan bersama-sama pada VLAN-VLAN tersebut.
(sumber : www.ilmujaringan.com)
To Be Continue ....
To Be Continue ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar